Hari batik

 Hari ini di kampus, kelas ku begitu berisik. Mereka sedang mendiskusikan baju yang akan dipakai besok ke kampus karena hari itu akan ada acara peringatan hari batik. Ketika mereka sedang asyik mendiskusikan baju batik yang akan mereka pakai aku menyela di tengah2 sambil sedikit bergurau karena jujur saja aku tidak punya baju batik untuk di pakai sekarang. Setelah perbincangan baju batik itu selesai tak lama  Sulis, seorang sekertaris kelas ku bertanya pada ku dan zulfa tentang tugas matkul psikolog yang di suruh membawakan kertas A4 dengan ketebalan 80 GSM 3 lembar  dengan pensil 2b. Setelah  pulang kampus aku akhirnya memutuskan untuk berkeliling ke tempat photo copy dan total ada 5 photo copy yang aku kunjungi tapi satu di antara mereka tidak ada yang menjual kertas dengan ketebalan yang diminta sampai akhirnya ketika malam aku mendapatkan kabar dari grup kalau ketua sama sekertaris sudah mendapatkan kertas nya dan untuk yang mau nitip ada total 11 kuota yang tersedia. Tapi sayang waktu itu aku tidak sempat ngelist. Tepat di jam itu juga aku mendapat pesan dari Junanda yang komen soal status wa ku yang iseng memberikan penghargaan ala Up kepada keponakan ku katanya dia seperti melihat dua anak kecil di banding melihat tante dan keponakan. Aku ingat di pesan grup jika ketua mengusik daerah sawangan, ( tempat tinggal Junanda) mengenai dimana tempat photo copy itu ada. Akhirnya di chat itu aku memutuskan bertanya pada nya mengenai tempat photo copy yang di maksud. Tak di minta dia ternyata bersedia mengajukan diri untuk membantuku mencari kertas itu dengan alasan jika dia sedang makan di luar. Akhirnya dia pun keluar ke menuju tempat photo copy dan ternyata dia dapat kertas yang ku cari dan membeli nya. Aku pun senang sampe saat itu dia langsung mengajak ku bertemu di stasiun Depok Baru malam itu. tapi ibu melarang ku dan hanya di izinkan untuk pergi besok pagi kesana. Akhirnya kamipun memutuskan untuk bertemu di jam Setengah sembilan di ITC (mol yang ada di Citayam) 

Beberapa menit kemudian hp ku kembalikan berbunyi dan setelah ku lihat ternyata itu adalah pesan dari grup hima. Aku begitu terkejut ketika di pesan tersebut katanya besok beneran di wajibkan untuk memakai baju batik. Karena aku tidak tahu tempat sekitar sini yang menjual batik di arah jam 9 pagi. Aku memutuskan berdiskusi kembali dengan nya ternyata dia cukup tau akan itu lalu ia pun merekomendasikan beberapa tempat pada ku. 

Semalaman aku tidak bisa tertidur karena terlalu banyak yang dipikirkan apalagi mengenai batik ini. Pagi nya aku bersiap-siap dari sekitar  jam 6 menunggu jam 8 tiba. Saat itu aku sempat di antarkan oleh Kaka ku namun di tengah jalan aku akhirnya naik angkot sampai ITC dan turun di dekat Ramayana dan ITC. Saat aku mengirim chat ke dia ternyata dia sedari tadi sudah menunggu di Alfamart karena jam segitu memang ITC sudah tutup. Dia pun akhirnya menjemput ku. Aku begitu kesusahan saat naik motornya dia. Motor dan jok nya terlalu tinggi dan besar menurut ku. Itu sama saja seperti tubuh nya. Di tengah jalan kami pun berkeliling menuju ke DTC tapi ternyata tempat itu juga Masih tutup lalu kami berkeliling  ke pasar baru tapi ternyata disana tidak ada yang menjual baju batik, yang terlihat hanyalah baju gamis. sampai akhirnya di sekitaran pasadena kami melihat ada toko batik yang begitu besar dan nampaknya akan segera buka. Dia memberhentikan motor sejenak dan bertanya padaku mau lanjut pergi kesana apa keliling. Tapi aku bilang ke dia aku ingin keliling dulu dan balik lagi kesini kalau misal di sana gak dapat jadi pas sampe toko itu sudah benar² buka. Dan benar saja saat setelah keliling toko itu sudah buka hanya belum ada begitu banyak pelanggan dan beberapa baju masih di tertutup oleh kain terpal. Setelah memarkirkan motornya di toko itu. Di sebrang jalan depan toko itu ada satu toko lagi yang sudah benar - benar buka dia pun mengajak ku kesana dan mengikuti nya. Begitu tiba di depan toko itu ternyata yang ada di sana hanya perlengkapan bayi 

Komentar

Postingan Populer