Kecewa

 Tepatnya mungkin sudah dua minggu, semenjak pertemuan pertama ku dengan Hafiz. Yap, akhirnya setelah beberapa kali paksaan anak goa ini mau juga keluar. 

Ternyata dia lebih pemalu di bandingkan di chat. Kami bertemu di manggarai. Dan jalan menuju stasiun BNI City, buat langsung menuju ke blok M menggunakan MRT. 

Beberapa kali, aku juga sempat di traktir setiap kali jalan keluar. Dia ajak aku ke gramed sekedar mencari komik incaran nya. Kami bahkan ke museum di kota tua Jakarta. 

Yang lucu pada saat hari rabu kemarin, dia baru saja mendapatkan pengumuman ipk dan ya nilai nya besar dapat ipk 4.00 yang bahkan mungkin tahun ini aku belum dapat di angka segitu. Singkat cerita karena dia dapat nilai tinggi. Dia di berikan uang lebih oleh ayah dan ibunya. Dalam hati aku sebenernya agak iri, karena setiap kali mendapatkan nilai tertinggi di keluarga ku gak ada yang namanya bentuk apresiasi. Dia pun mengusulkan untuk besok mengajak ku jalan, buat di traktir Pizza katanya. Benar saja, esok nya setelah kunjungan ke tanah abang, kami pun putar balik ke klender, lanjut pake motor dia sebelum akhirnya sampe di resto Dominos pizza. Sayangnya saat itu aku terlalu kenyang dan hanya habis satu potong. Tersisa 2 pizza lagi yang belum kami habiskan. Dia suruh bawa sisanya untuk dibawa ke rumah, tapi aku gak mau karena saat di rumah nanti itu akan menjadi pertanyaan besar buatku. Akhirnya dia meminta teman nya untuk datang dan sisa pizza itu. Ia kasih ke teman nya MAUL. 

Malam ini, aku sedikit kecewa. Lagi lagi aku marah dengan sikapnya yang tidak bisa tebuka. Bagaimana tidak. Sebelumnya di hari sabtu, saat kamu ketemu itu dia kan mentraktir ku ramen di tebet. Saat itu kamu janjian bakalan ikutan kelas online bersama. Tapi sekarang, dia curhat ke teman nya. ya sebenernya dia gak salah juga si, tapi yang paling nyeletuk itu dari obrolan teman nya. Seakan-akan dia memang dipaksa untuk ikutan kelas itu. Yang paling aku gak suka dia selalu mendadak pura-pura bodoh gak tau apa-apa. Padahal aku tahu dia malas. Dia membisukan panggilan. Sementara semua percakapannya terdengar jelas dari streaming game bersama teman nya. 

Malam ini aku begitu kecewa sekaligus kesal. Sikap dia yang berpura-pura seperti itu. Jadi mengingatkan ku dengan sepupuku yang licik. Dan tanpa aku sadar aku jadi lebih sensitif untuk membenci seseorang. 

Komentar

Postingan Populer